Wisuda S1 Institut Koperasi Indonesia

Ngafatun Nur Fauziah, Nur Imroatus Shalikhah.SE, Bayu Candra Irawan.SE

Penggerak Koperasi

Serba serbi Koperasi segala sesuatu seputar Pegelolaan Koperasi

Manajemen Perusahaan Koperasi

Menyajikan Ilmu dan Seni Dalam menjalankan fungsi Perusahaan

Profil Koperasi

Contoh Koperasi yang baik dan sukses

Wirausaha

Inspirasi dan Motivasi dunia Wirausaha

Jumat, 21 Oktober 2016

Pengaruh Kinerja Pengurus Terhadap Tingkat Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Dan Dampaknya Terhadap Kepuasan Pelayanan Pada Anggota


Studi dalam penelitian ini mengenai Pengaruh Kinerja Pengurus Terhadap Tingkat Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam  Dan Dampaknya Terhadap Kepuasan Pelayanan Pada Anggota (Studi Kasus Pada Koperasi  Simpan Pinjam Di Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan). Adapun maslah yang diangkat dalam penelitian ini adalah (1) seberapa besar pengaruh kinerja pengurus terhadap tingkat kesehatan koperasi, (2) seberapa besar pengaruh tingkat kesehatan koperasi mempengaruhi kepuasan pelayanan pada anggota koperasi, (3) seberapa besar pengaruh kinerja pengurus terhadap kesehatan koperasi dan dampaknya terhadap kepuasan pelayanan pada anggota koperasi, (4) upaya apa yang perludilakukan untuk meningkatkan kepuasan pelayanan pada anggota yang dipengaruhi kinerja pengurus dan kesehatan koperasi.
Penelitian ini menggunakan metode analisis path.  Jumlah sampel yang diambil 50 responden dengan menggunakan teknik sampling proposive. Dalam penelitan ini data dikumpulkan melalui metode dokumentasi, wawancara, kuisioner dan studi pustaka.

Hasil penelitian menunjukan bahwa pengaruh antara variabel kinerja pengurus (x) dengan tingkat kesehatan koperasi (y)  adalah sebesar 0,935. Artinya hubungan antara kinerja pengurus dengan kesehatan koperasi adalah hubungan yang sangat kuat dan searah karena nilainya positif; pengaruh antara variabel tingkat kesehatan (y)   terhadap kepuasan pelayanan pada anggota (z) adalah sebesar 0,801. Artinya hubungan antara tingkat kesehatan terhadap kepuasan pelayanan pada anggota adalah hubungan yang  kuat dan searah karena nilainya positif ; pengaruh tidak langsung variabel kinerja pengurus (x) terhadap variabel kepuasan pelayanan pada anggota (z)  yang melalui variabel kesehatan koperasi (y)  adalah sebesar 0,935 x 0,801 = 0,7489 atau 0,75. Hal ini menunjukkan tingkat kepuasan pelayanan pada anggota dipengaruhi kinerja pengurus dan kesehatan koperasi; Penilaiaan Kinerja Pengurus Koperasi Simpan Pinjam di Kabupaten Muara Enim menunjukkan hasil Baik, kesehatan koperasi pada Koperasi Simpan Pinjam di Kabupaten Muara Enim Cukup Sehat, Kepuasan Pelayanan Pada Anggota  Koperasi Simpan Pinjam Di Kabupaten Muara Enim Memuaskan.

Selasa, 18 Oktober 2016

Bangun Ekonomi Dengan Koperasi


                Tahun 2012 resmi ditetapkan sebagai tahun koperasi oleh PBB. Banyak orang disekitar kita terperangah dan bertanya-tanya, bagaimana mungkin  koperasi yang jalannya tersauk-sauk dengan diwarnai berita yang tidak mengenakkan, bisa menjadi perhatian dunia. Maklum, di sekitar kita saat ini dilansir kegagalan koperasi, baik dalam pidato para pejabat sampai praktik rentenir, penipuan dan premanisme berkedok koperasi. Namun, saat kita melihat fakta, koperasi ternyata mampu menyediakan sekitar 100juta lapangan kerja di seluruh dunia. Koperasi mampu memberikan kontribusi dalam pembangunan ekonomi, terutama dalam membangun pertanian di seluruh dunia. Patut dicatat bahwa sekitar 50% hasil pertanian global dipasarkan melalui koperasi. ICA, dalam laporan global 300 tahun 2011, mengemukakan bahwa 300 terbesar koperasi di dunia mempu menciptakan pendapatan kolektif sebesar $1,59 triliun, yang berarti sebanding dengan PDB ekonomi kesembilan terbesar di dunia.
Koperasi di luar sana telah membuktikan bahwa aktivitas koperasi itu Nyata, bukan hanya sekedar sentimenil historis atau rengekan konstitusi. Bila tidak, kemiskinan dan kesenjangan sosial akan tetap tinggi karena Nilai tambah ekonomi regional kita tidak jatuh ka masyarakat kita sendiri, dan komitmen ratusan miliar untuk usaha masyarakat hanya jadi retorika dan pajangan semata.


Bentuk Partisipsi


1. Bentuk implementasi partisipasi anggota dapat dikembangkan dari kedudukan anggota        sebagai pemilik sekaligus sebagai pelanggan. Alfred hanel (1985,70) membedakan dimensi-        dimensi partisipasi anggota dengan prinsip identitas itu sebagai berikut:
1.           Dalam kedudukan sebagai pemilik, para anggota ;
a. Memberikan kontribusinya terhadap pembentukan dan pertumbuhan koperasinyadalam bentuk konribusi keuangan ( pernyetaan modal, pembentukan cadangan, simpanan) dan melalui usaha-usaha pribadinya;
b.  Mengambil bagian dalam menetapkan tujuan, pembuatan keputusan, dan dalam pengawasan terhadap kehidupan koperasinya.

2.  2. Dalam kedudukan sebagai pelanggan, para anggota memanfaatkan berbagai potensi yang   disediakan oleh koperasi dalam menunjang kepentingannya.