Wisuda S1 Institut Koperasi Indonesia

Ngafatun Nur Fauziah, Nur Imroatus Shalikhah.SE, Bayu Candra Irawan.SE

Penggerak Koperasi

Serba serbi Koperasi segala sesuatu seputar Pegelolaan Koperasi

Manajemen Perusahaan Koperasi

Menyajikan Ilmu dan Seni Dalam menjalankan fungsi Perusahaan

Profil Koperasi

Contoh Koperasi yang baik dan sukses

Wirausaha

Inspirasi dan Motivasi dunia Wirausaha

Selasa, 18 Oktober 2016

Bangun Ekonomi Dengan Koperasi


                Tahun 2012 resmi ditetapkan sebagai tahun koperasi oleh PBB. Banyak orang disekitar kita terperangah dan bertanya-tanya, bagaimana mungkin  koperasi yang jalannya tersauk-sauk dengan diwarnai berita yang tidak mengenakkan, bisa menjadi perhatian dunia. Maklum, di sekitar kita saat ini dilansir kegagalan koperasi, baik dalam pidato para pejabat sampai praktik rentenir, penipuan dan premanisme berkedok koperasi. Namun, saat kita melihat fakta, koperasi ternyata mampu menyediakan sekitar 100juta lapangan kerja di seluruh dunia. Koperasi mampu memberikan kontribusi dalam pembangunan ekonomi, terutama dalam membangun pertanian di seluruh dunia. Patut dicatat bahwa sekitar 50% hasil pertanian global dipasarkan melalui koperasi. ICA, dalam laporan global 300 tahun 2011, mengemukakan bahwa 300 terbesar koperasi di dunia mempu menciptakan pendapatan kolektif sebesar $1,59 triliun, yang berarti sebanding dengan PDB ekonomi kesembilan terbesar di dunia.
Koperasi di luar sana telah membuktikan bahwa aktivitas koperasi itu Nyata, bukan hanya sekedar sentimenil historis atau rengekan konstitusi. Bila tidak, kemiskinan dan kesenjangan sosial akan tetap tinggi karena Nilai tambah ekonomi regional kita tidak jatuh ka masyarakat kita sendiri, dan komitmen ratusan miliar untuk usaha masyarakat hanya jadi retorika dan pajangan semata.


Bentuk Partisipsi


1. Bentuk implementasi partisipasi anggota dapat dikembangkan dari kedudukan anggota        sebagai pemilik sekaligus sebagai pelanggan. Alfred hanel (1985,70) membedakan dimensi-        dimensi partisipasi anggota dengan prinsip identitas itu sebagai berikut:
1.           Dalam kedudukan sebagai pemilik, para anggota ;
a. Memberikan kontribusinya terhadap pembentukan dan pertumbuhan koperasinyadalam bentuk konribusi keuangan ( pernyetaan modal, pembentukan cadangan, simpanan) dan melalui usaha-usaha pribadinya;
b.  Mengambil bagian dalam menetapkan tujuan, pembuatan keputusan, dan dalam pengawasan terhadap kehidupan koperasinya.

2.  2. Dalam kedudukan sebagai pelanggan, para anggota memanfaatkan berbagai potensi yang   disediakan oleh koperasi dalam menunjang kepentingannya. 

Efektifitas Partisipasi Anggota Koperasi

Menurut M. Amin Azis (1985), salah satu faktor penyebab anggota bersedia untuk berpartisipasi adalah keadaan manajemen. Anggota tidak ragu-ragu untuk  membayar simpanan karena administrasi mencatatnya jelas, demikian pula untuk transaksi usaha, anggota tidak sungkan melakukan transaksi dengan kopersi karena faktor pelayanan, harga, serta mutu barang dan jasa yang disediakan koperasi.

Faktor lain yang mempengaruhi efektivitas partisipasi anggota adalah program. Partisipasi akan efektif bila program sesuai dengan keinginan dan kebutuhan anggota. Demikian pula bila manajemen yang dikembangkan mampu mengimbangi penetrasi program. Johcen Ropke menggambarkan keterkaitan, dalam bentuk kesesuaian (Fit’s model), aspek-aspek tersebut sebagai berikut.