Wisuda S1 Institut Koperasi Indonesia

Ngafatun Nur Fauziah, Nur Imroatus Shalikhah.SE, Bayu Candra Irawan.SE

Penggerak Koperasi

Serba serbi Koperasi segala sesuatu seputar Pegelolaan Koperasi

Manajemen Perusahaan Koperasi

Menyajikan Ilmu dan Seni Dalam menjalankan fungsi Perusahaan

Profil Koperasi

Contoh Koperasi yang baik dan sukses

Wirausaha

Inspirasi dan Motivasi dunia Wirausaha

Senin, 06 Oktober 2014

Belajar dari Bambu Cina


Anda tahu pohon bambu cina? Jika anda termasuk orang yang tidak sabar menunggu pertumbuhan sebuah tanaman, mungkin pohon bambu tersebut sudah menjadi korban anda.

Pohon bambu cina tidak akan menunjukkan pertumbuhan berarti selama 6-7 tahun pertama, mungkin hanya tumbuh beberapa puluh cm saja. Namun setelah waktu tersebut, pertumbuhan pohon bambu cina tidak dapat dibendung, ia tumbuh begitu cepatnya dan ukurannya bukan lagi cm melainkan meter.

Sebetulnya apa yang terjadi pada pohon bambu cina tersebut? 
Selama 6-7 tahun pertama, ia bukannya tidak mengalami pertumbuhan, hanya saja kita memang tidak melihat pertumbuhannya dengan kasat mata. Fokus pertumbuhan pohon bambu cina pada waktu tersebut adalah pada akar, bukan pada batang. Pohon bambu cina sedang menyiapkan pondasi yang kuat agar ia bisa menopang ketinggiannya yang berpuluh-puluh meter.

Bayangkan apa yang terjadi jika pohon bambu cina tidak mempunyai akar yang cukup kuat untuk menopang ketinggiannya? Sedikit tiupan angin saja akan membuatnya tumbang.

Jika anda seringkali mengalami kegagalan dan merasa kok jauh sekali dari kesuksesan yang anda impikan, bukan berarti anda tidak mengalami perkembangan. Justru anda sedang mengalami pertumbuhan yang luar biasa di dalam diri anda. Mental anda sedang ditempa dan dipersiapkan menuju kesuksesan anda. Sama halnya dengan pohon bambu cina tersebut.

Jika anda hanya mengharapkan sebuah hasil yang instan, apapun itu, nasib anda akan seperti pohon bambu yang tidak memiliki akar yang kuat. Sedikit goncangan saja, anda akan jatuh begitu kerasnya.

Jadi sekali lagi bersyukurlah dengan segala kemalangan dan kegagalan anda, anda akan memperoleh kekuatan karenanya.

Ikan Salmon dan Hiu Kecil




Pada menu ikan masakan jepang, ikan salmon akan lebih enak dinikmati jika ikan tersebut disajikan dalam keadaan masih segar atau masih hidup saat hendak diolah untuk disajikan.Jauh lebih nikmat dibandingkan dengan ikan salmon yang sudah diawetkan dengan es.

Itu sebabnya para nelayan jeang selalu memasukkan salmon tangkapannya ke suatu kolam buatan agar dalam perjalanan menuju daratan salmon-salmon tersebut tetap hidup. Meski demikian pada kenyataannya banyak salmon yang mati di dalam kolam buatan tersebut.

Bagaimana acra mereka (nelayan jepang) menyiasatinya?

Para nelayan itu memasukkan seekor hiu kecil di dalam kolam tersebut.

Sungguh ajaib!!

Hiu kecil tersebut "memaksa" salmon-salmon itu terus bergerak agar jangan sampai dimangsa si hiu kecil tersebut. Akibatnya banyak ikan salmon yang tetap hidup dan jumlah salmon yang mati menjadi sangat sedikit.

Diam membuat kita mati..!!!
Bergerak membut kita hidup.!!!

Apa yang membuat kita diam?
Saat tidak ada masalah dalam hidup dan saat kita berada dalam zona nyaman. Situasi seperti ini kerap membut kita terlena. Begitu terlenaya sehingga kita tidak sadar bahwa kita telah mati. Ironis, bukan?

Apa yang membuat kita bergerak?
Masalah tekanan hidup dan tekanan kerja. Saat masalah datang, secara otomatis naluri kita membuat kita begerak aktif dan berusaha mengatasi semua pergumulan hidup itu. Tapi bukan berarti kita harus cari masalah! Tidak berkembangnya kita itu adalah masalah terbesar kita.

Ketika kita berusaha mengatasi problematika yang kita hadapi kita selalu dituntut menjadi kreatif dan terus tumbuh berkembang. Yang perlu dicatat adalah kita bisa belajar banyak dalam hidup ini bukan pada saat keadaan nyaman, tapi justru pada saat kita menghadapi badai hidup.

Itu sebabnya syukurilah kehadiaran "hiu kecil" yang terus memaksa kita untuk bergerak dan tetap survive.